Selasa, 03 November 2009

Paskibraka

Paskibraka siap menjalankan tugas pada upacara HUT ke 62  Kemerdekaan RI, di Istana Merdeka, Jumat(17/8) pagi. (foto: nenden/presidensby.info)
Paskibraka siap menjalankan tugas pada upacara HUT ke 62 Kemerdekaan RI, di Istana Merdeka, Jumat(17/8) pagi. (foto: nenden/presidensby.info)
Jakarta: Pada upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI setiap tahun, prosesi pengibaran dan penurunan bendera menjadi acara utama yang dilakukan oleh Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka). Paskibraka yang selalu ditunggu kehadirannya ini, adalah para pelajar kelas 1 dan 2 SMA dari 33 provinsi yang telah lolos seleksi. Tiap tahunnya setiap provinsi mengirimkan satu pelajar puteri dan satu pelajar putera untuk menjadi Paskibraka yang akan bertugas di Istana Merdeka.

Sebagai simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 (17-8-45), Paskibraka dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Kelompok 17 (pengiring/pemandu), kelompok 8 (pengibar/inti), dan kelompok 45 (pengawal)

Untuk peringatan HUT RI ke-62 ini, Paskibraka tim pengibar bendera yang bertugas pagi diberi nama pasukan Garuda, sedangkan tim yang bertugas menurunkan bendera pada sore hari bernama pasukan Nusantara. Anggota tim Garuda masing-masing adalah M.Riski dan Lisyanurrahmi (dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam), Marco Chandra Silaen dan Dwi Astri Andayani (Sumatera Utara), Geraldo Acewyno dan Putri Gevi Srikandi (Sumatera Barat), Norman Saputra dan Maretha Winny Astria (Sumatera Selatan), Yoggi Penrnando dan Sherly Yolin (Riau), Arip Budi Kusuma dan Meicicho Mardiyah (Bengkulu), Heru Saputra dan Dian Putri Jayanthi (Bangka Belitung), Reynaldi Guzel dan Ayu Tri Utami (Lampung), Rizky Amrullah dan Putri Rapika Dewi (Jambi), Said Muhammad Ilmi dan Sagita Lestari (Kepulauan Riau).

Pembawa baki yang menerima bendera Merah Putih dari Inspektur Upacara Presiden SBY, adalah Ayu Tri Utama. Pelajar SMAN I Gading Rejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung ini menyatakan rasa haru dan banggaatas kepercayaan yang diberikan kepadanya.” Saya bangga, dan Alhamdulillah, berjalan dengan lancar. Tadi memang deg-degan, tapi sekarang sudah lega. “kata Ayu kepada wartawan yang mengerumuninya, usai bertugas di Istana Merdeka, Jumat (17/08).

Meskipun merasa bangga, Ayu mengaku tidak mengetahui mengapa dirinya yang terpilih membawa baki. “ Terus terang saya tidak tahu mengapa saya yang terpilih, karena ada tim penilai yang menilai kami, dan saya baru tahu tadi pagi pukul 7 kalau saya yang terpilih, “katanya lagi dengan wajah berkeringat.

Bukan hanya Ayu yang merasa terharu dan bangga, tapi semua tim Garuda yang telah menyelesaikan tugas dengan lancar pun merasakan hal yang sama. Terlihat semua anggota tim Garuda, berpelukan sambil meneteskan air mata haru, mengekspresikan kelegaan yang sangat usai bertugas.

Selain Ayu, yang menjadi incaran para wartawan adalah pengerek bendera tim Garuda, Wiratama Hadi Ramanto. Wira adalah siswa SMA Global Jaya Bintaro Tangerang, utusan dari Provinsi Banten. Wira diburu wartawan, maklum, karena ia adalah cucu mantan Presiden Soeharto. Putra tunggal dari pasangan Praktikno Singgih dan Siti Hutami Endang Adininingsih ini mengikuti jejak sepupu – sepupunya yang sudah lebih dulu menjadi anggota Paskibraka, yaitu Danti Rukmana dan Eno Sigit. “ Saya bangga, “ kata Wira singkat kepada wartawan yang menanyakan perasaannya usai bertugas. Tak banyak kata yang terucap lagi, karena buru-buru dia ditarik oleh panitia dari kejaran wartawan.

Menjadi Paskibraka, tentulah sebuah kebanggaan, bukan hanya bagi siswa yang terpilih, tapi juga bagi keluarga dan sekolah yang mereka wakili. Proses panjang harus dilalui untuk kemudian bisa tampil di Istana Merdeka. Seleksi awal dimulai dari tingkat sekolah, kemudian tingkat kabupaten hingga ke tingkat provinsi. Menjadi wakil provinsi tidaklah mudah, karena hanya satu siswa putera dan satu siswa puteri yang berhak mewakili. Ketika sudah terpilih mewakili provinsi masing – masing, para calon Paskibraka ini masih harus menjalani masa karantina selama satu bulan penuh di Jakarta, sampai akhirnya dikukuhkan oleh Presiden SBY, tanggal 15 Agustus 2007 lalu. Usaha dan kebanggaan yang tak sia-sia. (nnf/osa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar